KANKER payudara, selalu menjadi momok menakutkan bagi kaum hawa. Kanker payudara menduduki tingkat kedua setelah kanker mulut rahim. Namun sayang, banyak wanita rendah kesadarannya terhadap penyakit yang satu ini.
Meski termasuk penyakit kanker yang sering kali berakhir pada kematian, tingkat kesadaran wanita dalam proses deteksi, pencegahan, dan penanganan dini penyakit ini masih rendah. Kebanyakan, mereka mengetahui menderita breast cancer (kanker payudara) saat telah memasuki stadium lanjut. Akibatnya, penanganan yang dilakukan kadang sudah terlambat.
Untuk terhindar dari penyakit berbahaya ini, sangat diperlukan diagnosis dini. Pasalnya, kanker payudara lebih mudah diobati dan bisa sembuh jika masih dalam stadium dini.
"Remaja putri, khususnya, memang masih rendah tingkat kesadarannya untuk deteksi dini soal kanker payudara," kata Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Indah Fatmawati SE MSi.
Indah memaparkan, keengganan tersebut menjadi fenomena bagi kaum hawa lantaran mereka tak ingin merasakan ada gejala aneh pada payudaranya. Rasa enggan tersebut muncul karena kekhawatiran berlebih jika dirinya menderita penyakit tersebut. Padahal, semakin dini memeriksakan diri, maka semakin cepat penanganan dilakukan.
"Keengganan untuk memeriksakan diri tersebut sebenarnya dapat diatasi dengan komunikasi persuasif yang baik. Komunikasi persuasif ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Dapat melalui media massa, penyuluhan oleh dokter atau guru, dan sebagainya. Namun ibu atau saudara perempuan yang lebih tua seharusnya dapat menjadi sarana utama dalam proses penyampaian pesan ini," imbuhnya.
Untuk mendukung langkah itu, remaja putri harus digugah kesadarannya untuk rutin melakukan Breast Self Examination atau proses SADARI (pemerikSAan payuDAra sendiRI).
"Dalam mengomunikasikan pesan ini, framing pesan sangat berpengaruh dalam upaya mempersuasi remaja wanita dalam deteksi dini kanker payudara," saran Indah.
Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian. Risiko kanker payudara semakin meningkat seiring bertambahnya usia. Kemungkinan wanita yang menderita kanker payudara lebih besar pada usia di atas 35 tahun. Namun kini, penderita kanker payudara sudah tak lagi mengenal batasan usia.
Dengan kondisi tersebut, maka bukan tak mungkin kaum remaja puteri dapat mengalaminya. Karena itu, ketika usia remaja, perlu diberikan pemahaman sehingga timbul kesadaran tentang deteksi dini kanker payudara. Salah satunya, melalui penyampaian pesan menggunakan framing negatif.
Hingga saat ini, breast cancer merupakan salah satu penyakit kanker yang menyebabkan kematian nomor lima tertinggi di dunia, setelah kanker paru, kanker rahim, kanker hati, dan kanker usus.
Kanker payudara merupakan penyakit di mana terdapat pertumbuhan berlebihan atau tidak terkontrol dari sel-sel (jaringan) payudara. Biasanya, kanker payudara diderita oleh wanita, walau sebenarnya kaum adam juga dapat mengidap penyakit ini. Hati-hati! Kanker Payudara.
0 komentar:
Posting Komentar