Template by:
Free Blog Templates

Kamis, 07 Januari 2010

Cari Uang Melalui Ukiran Aksara Dari Kayu


Cari Uang Melalui Ukiran Aksara Dari Kayu. Hal remeh terkadang justru menjadi sesuatu yang menjanjikan bagi suatu bisnis. Misalnya saja bisnis pembuatan aksara kayu (wooden letter). Sepintas bisnis ini  tidak meyakinkan tapi sebenarnya pasar dari aksara  kayu cukup besar.

Salah satu pembuat akasara kayu kawakan di kawasan Ulujami Jakarta Selatan Sri Wienarto telah memulai bisnis ini sejak 1979. Ia juga bukan hanya membuat aksara untuk kepentingan papan nama namun  ia juga membuat beberapa karya lainnya seperti ukiran kaligrafi, furniture, frame, miniatur alat musik, assesories dan lain-lain.


Bapak dua anak ini mengaku bisnis membuat aksara kayu cukup menjanjikan karena selain pesaingnya jarang, ia telah memiliki pasar yang tetap seperti para pengembang properti untuk pembuatan nomor rumah, alamat rumah dll.

Selain itu, pasar umum seperti kalangan remaja, mahasiswa juga gemar menggunakan aksara kayu, termasuk pengguna rumah masyarakat umum, perkantoran dan pertokoan untuk kepentingan asesories dan papan nama.

"Terus terang permintaan letter laku sekali, kita sampai kewalahan," kata Sri saat berbincang dengan detikFinance pekan lalu, di Jakarta.

Melalui bantuan 15 orang  tenaga kerjanya dan bantuan istri tercintanya Siti Muthmainah, setidaknya ia telah  berhasil menjual produk aksara kayu ke beberapa wilayah di Indonesia seperti Jawa, Bali, Batam, Makassar dan lain-lain. Meskipun sampai saat ini produk aksara kayunya belum menembus  pasar ekspor, tetapi untuk kaligrafi sudah sering diekspor ke pasar Timteng, Afrika, Eropa dan Asia.

Sri mengatakan selama ini, ia menjual aksara kayu ukuran standar (10 cm) per buahnya mencapai Rp 8000, namun ada beberapa produk  aksara merek lain dengan kemasan mewah justru dijual hingga Rp 23.000 per buah di supermarket. Sedangkan untuk aksara ukuran 25 cm hanya ia jual Rp 50.000 per buah.

"Harga termahal yang pernah  saya jual  Rp 2 juta, dengan  ukuran 3 meter untuk papan nama restoran," katanya.

Menjalankan bisnis ini bisa dibilang gampang-gampang susah karena Sri mengaku untuk mendapatkan pelanggan tetap memerlukan waktu, sedangkan pembeli umum biasanya ia layani melalui show room-nya di Mangga Dua Jakarta.

Mengenai bahan baku, usaha aksara kayu relatif mudah mendapatkannya karena kayu-kayu jati belanda bekas peti kemas mudah didapat dari  beberapa supplier di Jakarta. Biasanya Sri akan memilih kayu jati belanda yang masih dalam kondisi mulus sehingga produk aksara yang dihasilkan mulus sempurna.

"Jujur saja saja margin yang saya ambil  50% lebih karena  bagaimana pun ini karya seni," imbuhnya.

Ia mengaku meski sudah sering membuat aksara kayu puluhan tahun namun hingga kini belum ada standar khusus untuk membuat aksara-aksara tersebut. Semua aksara ia buat hanya mengandalkan pengalaman dan perasaan, meskipun untuk ukuran panjang aksara biasanya sudah memiliki ukuran tertentu seperti 10 cm, 17 cm, 50 cm dan lain-lain.

"Ukuran letter nggak ada standar khusus, tapi saya sering jual yang  10 cm," katanya.

Walhasil dari usaha membuat aksara ini, setidaknya pendapatan kotor minimal  Rp 50 juta setiap bulannya ia bisa kantongi dengan keuntungan  bersih  minimal Rp 15 juta per bulan. "Bisnis aksara ini yang penting pemasaran," katanya.

Sri Wienarto

Bhineka Karya Art

Jl. H. Buang II/Ulujami Pesanggrahan, Jakarta Selatan 12250
Email : bka@cbn.ned.id

Show Room

Pusat Grosir Pasar Pagi
Mangga Dua Blok B Lantai Basement

Cari Uang Melalui Ukiran Aksara Dari Kayu.
Sumber : detik

0 komentar:

Posting Komentar