Template by:
Free Blog Templates

Jumat, 08 Januari 2010

Untung Milyaran Rupiah Bisnis Sarang Burung Walet


Untung Milyaran Rupiah Bisnis Sarang Burung Walet. Kawasan Ujung Kulon atau wilayah Banten Barat diam-diam menyimpan potensi bisnis yang bernilai tinggi. Di kawasan ini banyak ditemukan usaha rumah sarang burung walet yang sudah berlangsung belasan tahun lalu.

Burung walet terkenal dengan sarangnya yang bernilai ekonomis tinggi, sehingga tak mengherankan banyak investor yang membenamkan investasi di bidang rumah sarang burung walet. Beberapa tempat seperti Sumur, Citeurep, Cibaliung, Cikeusik dan lain-lain banyak ditemukan usaha rumah sarang burung walet.

Berdasarkan penelusuran detikFinance di kawasan Sumur Ujung Kulon, Pendegelang setidaknya ada 6 rumah sebagai usaha sarang burung welet. Pemiliknya umumnya berasal dari investor asal Jakarta.


Rouf salah seorang warga Sumur yang bekerja  bertugas menjaga dan merawat salah satu rumah burung walet milik investor asal Jakarta, menuturkan bisnis sarang burung walet sangat menjanjikan dan memiliki banyak tantangan. Selain harus memiliki modal besar hingga ratusan juta rupiah, si investor harus pandai mengelola rumah walet agar tetap betah dihuni oleh walet.

Namun jika sudah berhasil menjalankan bisnis ini, uang ratusan  juta hingga miliaran rupiah bisa hinggap dengan mudahnya ditangan. Maklum saja dengan harga sarang burung walet Rp 27-30 Juta per kg (200 sarang),  dengan produksi 5-6 kg sarang walet setiap bulannya sudah terbayang berapa pendapatan yang bisa diperoleh.

Ia menjelaskan sebagai langkah awal investor harus mencari rumah yang sudah dihuni walet atau membangun baru minimal  dengan tinggi  rumah 4 lantai (minimal 20 m x 35 m). Bagi gedung baru, tantangannya adalah bagaimana mengundang walet untuk bersarang di rumah baru.

Rouf menjelaskan biasanya untuk mengundang walet dibutuhkan alat audio atau suara peniru walet yang dipasangkan di rumah, selebihnya dilakukan rangsangan lainnya seperti aroma, kotoran walet, udara lembab dan lain-lain. Jika sudah berhasil, ketika walet sudah betah tinggal, maka dalam waktu setahun sarang burung walet sudah bisa dipanen.

"Di Sumur kalau  bikin rumah walet pasti diisi, tidak ada yang gagal," kata Rouf sumringah saat ditemui  detikFinance di kediamannya di Desa Sumur Jaya, Ujung Kulon, Pandegelang, akhir pekan lalu.

Ada hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola sarang burung walet, yaitu rumah walet harus bebas dari hama pengganggu walet antaralain tikus, toke dan kecoa. Selain itu gedung harus diberi fentilasi udara dan  dilengkapi 1 hingga 2 pintu keluar masuk walet dengan ukuran 1 m x 15 cm.

Bagi investor yang ingin berspekulasi, jika rumah sudah terisi walet maka nilai jual rumah walet bisa meningkat ratusan persen. Misalnya ia mencontohkan bagi investor telah  menghabiskan modal hingga Rp 1 miliar maka dalam setahun rumah walet  bisa dijual Rp 3-4 miliar.

Dikatakannya selama ini produksi sarang burung walet kawasan Ujung Kulon diekspor ke Singapura dalam bentuk mentah. Padahal kata dia, sarang burung walet yang berasal dari air liur walet itu, akan  lebih menggiurkan lagi jika diolah terlebih dahulu menjadi barang setengah jadi atau barang jadi karena akan memberi nilai tambah lebih besar.

"Kami mengharapkan, kenapa tidak dibuat pabrik pengolahan sarang walet di sini, kan bisa menambah pembukaan lapangan kerja. Jadi tidak perlu ekspor barang mentah lagi," katanya.

Ia juga mengatakan sebagai orang yang berurusan dengan walet, ia tidak terlalu tahu banyak hasil manfaat burung walet. Namun kata dia secara tradisional burung walet biasa menyembuhkan sakit panas dan pengobatan kulit oleh masyarakat sekitar.

Risiko Sindikat Pencurian Sarang Walet

Mengiurkannya usaha sarang burung walet bukan berarti tanpa risiko, salah satu risiko yang sering mengancam dari usaha ini adalah sindikat pencurian sarang burung walet yang terorganisir rapih. Jika tak hati-hati, potensi keuntungan ratusan juta bisa hilang dalam hanya sekecap.

Menurut Rouf, sindikat para pencuri burung sarang walet, biasanya mengerahkan banyak cara untuk mendapatkan targetnya. Tak jarang para sindikat tersebut main mata dengan petugas penjaga sarang burung walet.

"Dulu saya pernah diajak kerjasama, tapi saya tolak. Mereka (sindikat pencuri)  juga senang kerjasama dengan garong," katanya.

Untuk menjaga keamanan sarang  burung walet dari tangan-tangan jahil, gedung biasanya hanya dilengkapi satu  lubang pintu besi berukuran kecil untuk keluar masuk penjaga. Pintu dibuat dua lapis untuk memastikan keamanan dengan menggunakan kode akses pintu sehingga sulit bagi pencuri untuk masuk.

Ia menambahkan umumnya para kawanan pencuri sarang burung walet sudah terorganisir dan memiliki jaringan yang kuat. Lagi-lagi diduga bos kawanan pencuri itu berasal dari jaringan di Jakarta, sehingga ancaman bagi investor cukup tinggi.

"Investor yang baik, biasanya dengan masyarakat sekitar sangat dermawan. Setiap tahunnya memberikan bantuan,masyarakat merasa memiliki dan melindungi rumah walet itu," katanya. Untung Milyaran Rupiah Bisnis Sarang Burung Walet.

Sumber : detik

1 komentar:

dahling mengatakan...

pak bgmn crx sy bisa dpt alat pemangil burung waletx,kebetulan sy melihat di pohon dkt rmh sy ada brg walet yg sering terbang cari sarang baru,kebetulan rmh sy berlantai 2 tp sy tdk pux alat u memnglx dtg bersarang

Posting Komentar